-->

Inilah Kisah Pria Pemalas dan Rencana Tuhan

Pria Malas Nunggu

Sekali waktu, ada seorang pria yang sangat malas yang akan selalu mencari cara yang lebih mudah untuk memberi makan dirinya sendiri. Suatu hari ketika dia sedang mencari sesuatu untuk dimakan, dia melihat kebun buah. Dia melihat sekeliling dan tidak melihat siapa pun menjaga buah-buahan di pohon, jadi dia dengan cepat memutuskan untuk mencuri beberapa buah. Tetapi begitu dia berjalan ke pertanian dan mulai memanjat pohon, petani itu melihatnya dan mulai mendatanginya untuk menangkapnya. Lelaki malas itu melihat petani itu mendatanginya dengan sebatang tongkat, ia menjadi takut dan berlari ke arah hutan di dekatnya dan masuk ke dalam untuk bersembunyi.

Setelah beberapa saat ketika dia merasa mulai bergerak dari hutan dan ketika melewatinya, dia melihat pemandangan yang indah. Ada rubah. Hanya memiliki dua kaki dan masih merangkak dengan gembira. Pria malas itu berpikir, bagaimana rubah ini bisa tetap hidup dalam kondisi seperti itu ?! Rubah tidak bisa berlari, bagaimana ia harus bisa memberi makan dirinya sendiri atau tetap hidup dari ancaman hewan lain.

Tiba-tiba, dia melihat singa datang ke arah rubah dengan sepotong daging sudah ada di mulutnya. Semua binatang lari dan lelaki malas itu memanjat pohon untuk menyelamatkan diri, tetapi, rubah hanya tinggal di sana, dia tidak memiliki kemampuan untuk berlari dengan dua kaki. Namun apa yang terjadi selanjutnya mengejutkan lelaki malas itu. Singa meninggalkan sepotong daging yang ada di mulutnya untuk rubah!

Pria malas merasa senang melihat permainan Tuhan. Ia berpikir Tuhan yang merupakan pencipta semua, selalu memiliki rencana yang ditetapkan untuk mengurus apa yang ia ciptakan. Dia merasa bahwa Tuhan pasti memiliki sesuatu yang direncanakan untuknya juga. Jadi, dia meninggalkan tempat itu dan duduk di suatu tempat sendirian menunggu seseorang untuk memberinya makan juga. Ketika waktu mulai berlalu, dia terus memandang ke jalan, menunggu makanannya. Dia menunggu di sana selama 2 hari tanpa makanan! Akhirnya, dia tidak tahan kelaparan dan mulai pergi.

Dia bertemu dengan seorang bijak tua (orang bijak yang terkenal karena kebijaksanaan) di jalan. Dia menceritakan semua yang terjadi pada orang bijak. Orang bijak itu memberinya makanan dan air. Setelah memilikinya, pria malas bertanya kepada orang bijak, "oh, yang bijak, Tuhan telah menunjukkan rahmatnya pada rubah yang cacat, tetapi mengapa Tuhan itu begitu kejam bagiku?"

Orang bijak tua sambil tersenyum berkata, “Benar bahwa pencipta memiliki rencana untuk semua orang. Anda jelas bagian dari rencana Tuhan. Tapi Nak, Anda mengambil tandanya dengan cara yang salah. Dia tidak ingin kamu menjadi seperti rubah. Dia ingin kamu menjadi seperti Singa ”.

Pesan Moral : Seringkali kita salah paham terhadap tanda-tanda. Tuhan telah memberi setiap orang kekuatan dan kemampuan untuk melakukan bagian mereka. Selalu belajar untuk melihat hal-hal secara positif dan melihat diri Anda dalam posisi yang kuat untuk membantu mereka yang membutuhkan. Jangan memilih yang mudah. Buat pilihan yang tepat.

Bawah Judul